Pengikut

Kamis, 24 November 2016



rumus perhitungan ducting
Setelah kita mengetahui apa itu ducting, jenis-jenis ducting dan fungsi ducting, kini saat nya kita bahas bagaimana menghitung ukuran ducting pada sebuah sistem HVAC. Supaya tidak terbelit-belit mari kita langsung saja ke tkp....!

Disini kita akan ambil contoh menghitung ukuran ducting untuk AC central dengan kapasitas  10 pk.
dengan volume udara 3100 cfm.
  • langkah pertama : kita tentukan jumlah titik supply  (kita tentukan 10 titik).
  • langkah kedua: menentukan air velocity (kita tentukan 1000 fpm (1000 feet/menit)
  • langkah ketiga: menggambar line ducting
  • langkah keempat: menentukan ukuran ducting untuk tiap titik supply
  • langkah kelima: menjumlahkan volume udara mulai dari 2 titik, 3 titik, dst....
  • langkah keenam: menentukan ukuran ducting berdasarkan hasil penjumlahan volume udara      dari tiap-tiap tahap penjumlahan.
Perhatikan Gambar dibawah ini:



Seperti yang sudah dibahas pada postingan sebelumnya tentang cara menentukan ukuran ducting bahwa ukuran ducting akan tergantung dari jumlah udara yang melewati ducting tersebut. Pada ducting utama kita lihat ukuran 24" x 20" disitu volume udara yang melewati ducting tersebut adalah jumlah total udara pada AC dengan kapasitas 10 pk, dengan volume udara 3100 cfm dan air velocity 1000 fpm. note: ini contoh perencanaan ukuran ducting untuk sistem hvac perkantoran.
Rumus ducting cabang (branch duct) /pembagian area

Mungkin sahabat sudah mengetahui apa itu ducting, jenis-jenis ducting dan fungsinya, dan bagaimana merancang ducting untuk sistem AC Central,
Pada kesempatan kali ini kita akan membahas bagaimana cara menentukan pembagian area pada ducting cabang (branch duct). Bagi tukang ducting, rumus ducting cabang ini pasti sudah tidak asing lagi, tapi tidak sedikit juga tukang ducting yang hanya menggunakan perkiraan saja ketika mereka menentukan pembagian area ducting cabang tersebut. Pembagian area pada ducting cabang merupakan hal penting yang harus diketahui dan dilakukan oleh seorang tukang ketika pabrikasi. Pembagian area ini bertujuan untuk memudahkan proses air flow balance / pengaturan pembagian udara ke masing-masing titik supply, walaupun secara teknis dilapangan kita pasang juga spliter damver atau volume damper.


Sebenarnya artikel ini ditulis untuk membantu para pekerja ducting yang sifat nya masih pemula, dengan harapan setelah membaca artikel ini mereka merasa terbantu dan bisa lebih berkembang lagi.

Artikel ini ditulis berdasarkan pengalaman si penulis yang kebetulan penulis adalah tukang ducting juga, hehe,, ada dua cara untuk menentukan pembagian area ducting cabang yaitu dengan menggunakan ukuran ducting dan menggunakan besaran volume udara (CFM) atau (CMH) yang akan melewati ducting cabang tersebut, tentunya akan tergantung volume udara yang akan terbagi ke masing-masing persimpangan (cabang), jika volume udara besar maka akan mendapatkan area yang besar juga dan sebalik nya jika volume udara kecil maka akan mendapatkan area yang kecil juga.
adil kan?....hehe,  namun yang akan kita bahas disini adalah pembagian berdasarkan ukuran ducting.

Untuk memudahkan pemahaman bagaimana rumus ducting cabang ini, mari kita perhatikan gambar dibawah ini :


Pada gambar tersebut volume utama adalah bagian yang pertama kali dimasuki sejumlah volume udara yaitu Axa dan selanjutnya adalah volume cabang/ pembagian masing-masing Bxb, Cxc dan Dxd. Untuk area yang akan kita bagi adalah area utama yaitu besaran A yang akan dibagikan ke masing-masing cabang.

Rumus pembagian nya adalah sebagai berikut:







Kita ambil contoh sebagai berikut:


Berdasarkan gambar tersebut diketahui :

Axa = 24" x 20"
Bxb = 20" x 16"
Cxc = Dxd = 14" x 10"
b' = ?
c' = d' = ?

Kita Gunakan Rumus di atas:


Sekarang kita dapat mengetahui berapa besar seharusnya bagian Bxb dan berapa besar bagian Cxc dan Dxd.

Maka pada saat kita mebuat ducting tersebut yang harus digambar pada plate bentangan nya adalah sebagai berikut:

CARA MENGHITUNG & MENGENAL PENDINGIN UDARA


CARA  MENGHITUNG & MENGENAL PENDINGIN UDARA


Ada satu cara sederhana untuk menghitung besarnya kapasitas pendinginan AC (dalam satuan Btu/hr atau pk) yang dibutuhkan untuk mengkondisikan suatu ruangan. Langkah pertama adalah menghitung luasan ruang yang akan dipasangi AC. Selanjutnya kalikan dengan standar panas dalam ruangan seluas 1 meter persegi, 500 Btu/hr. Misal, ruangan berukuran 3×4 meter. Untuk menghitung AC yang dibutuhkan: luas ruangan (3×4 m2)x500 Btu/hr=6.000 Btu/hr.
Biasanya satuan daya AC yang dikenal di pasaran adalah pk. Untuk mengetahuinya, konversikan saja hitungan tadi ke dalam satuan pk. Untuk mengetahuinya konversikan saja hitungan tadi ke dalam satuan pk. Caranya, 1/2 pk setara dengan 5.000 Btu/hr, 3/4 pk setara 7.000 Btu/hr, 1 pk setara 9.000 Btu/hr, 1,5 pk setara 12.000 Btu/hr, 2 pk setara 18.000 Btu/hr dan 2,5 pk setara dengan 24.000 Btu/hr.
Yang perlu diperhatikan, kapasitas AC harus lebih tinggi dari panas ruangan yang harus “ditangani.” Misal hasil hitungan diperoleh kebutuhan 6.000 Btu/hr, berarti kapasitas AC yang dibutuhkan 7.000 Btu/hr atau setara 3/4 pk.
Aku punya ruangan untuk produksi komponen. Di ruangan itu ada sekitar 7 mesin produksi dengan luasan sbb:
1. Panjang : 30 meter
2. Lebar : 6 meter
3. Tinggi : 4 meter
Dengan kondisi seperti itu kira2 berapa unit AC yg d butuhkan? berapa PK masing2?
Atas jawabannya saya ucapkan banyak2 terima kasih.

Berikut jawaban kami tentang pertanyaan bapak tentang kebutuhan AC ruangan bapak yang berukuran:
1. Panjang : 30 meter (= 98.4 feet)
2. Lebar : 6 meter (= 19.68 feet)
3. Tinggi : 4 meter (= 13.12 feet)

Perhitungan kebutuhan AC dalam satuan BTU adalah =
(98.4×19.68×13.12xIxE)/60
dimana I memiliki nilai 10 jika ruang berinsulasi (berada di lantai bawah, atau berhimpit dengan ruang lain).
Nilai 18 jika ruang tidak berinsulasi (di lantai atas).
E memiliki nilai 16 jika dinding terpanjang menghadap utara; nilai 17 jika dinding terpanjang menghadap timur;
Nilai 18 jika dinding terpanjang menghadap selatan; dan nilai 20 jika dinding terpanjang menghadap barat.

Karena kami tidak mengetahui infiormasi tentang kondisi ruangan bapak (apakah berada di lantai bawah/atas, dan kearah mana dinding terpanjangnya menghadap), maka kami mengasumsikan bahwa ruangan  berada di lantai bawah (nilai I = 10), dan dinding terpanjang menghadap selatan (nilai E = 18). Sehingga hasil perhitungannya adalah :
(98.4×19.68×13.12x10x18)/60 = 76221,11 BTU (nilai ini setara dengan 9 PK)
Jadi kebutuhan pengkondisi udara di ruangan  adalah 9 PK (dengan asumsi seperti yang kami buat, namun jika kondisi di lapangan berbeda dengan asumsi kami bahwa ternyata ruangan Bapak tidak berada di lantai bawah dan dinding terpanjang tidak menghadap selatan, maka  tinggal mengganti nilai I dan E nya)

Catatan:
Kapasitas AC berdasarkan PK:
AC ½ PK = ± 5.000 BTU/h
AC ¾ PK = ± 7.000 BTU/h
AC 1 PK = ± 9.000 BTU/h
AC 1½ PK = ±12.000 BTU/h
AC 2 PK = ±18.000 BTU/h

Demikian yang bisa kami sampaikan , mohon maaf bila ada yang kurang berkenan.
mungkin bisa digunakan rumus ini untuk yg advance
=========
(W x H x I x L x E) / 60 = kebutuhan BTU
W = Panjang Ruang (dalam feet)
H = Tinggi Ruang (dalam feet)
I = Nilai 10 jika ruang berinsulasi (berada di lantai bawah, atau berhimpit dengan ruang lain).
Nilai 18 jika ruang tidak berinsulasi (di lantai atas).
L = Lebar Ruang (dalam feet)
E = Nilai 16 jika dinding terpanjang menghadap utara; nilai 17 jika menghadap timur;
Nilai 18 jika menghadap selatan; dan nilai 20 jika menghadap barat.
1 Meter = 3,28 Feet
Kapasitas AC berdasarkan PK:
AC ½ PK = ± 5.000 BTU/h
AC ¾ PK = ± 7.000 BTU/h
AC 1 PK = ± 9.000 BTU/h
AC 1½ PK = ±12.000 BTU/h
AC 2 PK = ±18.000 BTU/h
Contoh Hitungan:
Ruang berukuran 9m x 4m atau (29 kaki x 13 kaki), tinggi ruangan 3m (10 kaki) tidak berinsulasi, dinding panjang menghadap ke timur. Kebutuhan BTU = (29 x 13 x 18 x 10 x 17) / 60 = 19.227 BTU alias cukup dengan AC 2 PK.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar